Taman Nasional Ujung Kulon merupakan salah satu taman nasional yang menjadi habitat Badak Bercula Satu yang terletak di sebelah barat Pulau Jawa. Kawasan ini merupakan perpaduan wilayah perairan dan daratan dengan luas total mencapai 122.956 hektar.
Ujung kulon menyimpan ekosistem yang cukup beragam. Berbagai flora dan fauna tumbuh dan berhabitat di kawasan yang memang terkenal akan kekayaan alam yang berlimpah ini. Taman nasional ini juga dijadikan sebagai objek wisata karena menjadi tempat penangkaran satwa langka.
Berikut ini akan dijelaskan mengenai Taman Nasional Ujung Kulon. Simak penjelasannya di bawah ini.
Sejarah Taman Nasional Ujung Kulon
Kawasan yang menjadi Taman Nasional Ujung Kulon ini pertama kali dijelajahi oleh F Junghuhn, seorang ahli botani berkebangsaan Jerman di tahun 1846. Sebagai seorang ahli botani, penjelajahan tersebut bertujuan untuk mengumpul berbagai jenis tumbuhan dari daerah tropis.
Saat itu, kekayaan alam yang terdapat di Ujung Kulon telah dikenal luas hingga beberapa peneliti tertarik untuk mengunjunginya. Meski begitu, tak banyak catatan sejarah hingga terjadinya bencana Gunung Krakatau yang Meletus di tahun 1883.
Dahsyatnya letusan Gunung Krakatau juga memicu terjadinya tsunami dengan ketinggian mencapai 15 meter. Akibatnya, pemukiman penduduk di Kawasan Ujung Kulon menjadi porak poranda dan berbagai keanekaragaman hayati setempat juga turut terkena imbasnya.
Namun, tak butuh waktu lama untuk ekosistem dan habitat di Ujung Kulon kembali memperbaiki diri. Sejak saat itu, Kawasan hutan di ujung Kulon mulai dijadikan sebagai Kawasan lindung.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 284/Kpts-II/1992 tanggal 26 Februari 1992 tentang penunjukan Ujung Kulon sebagai Taman Nasional Ujung Kulon seluas 122.956 hektar dan terbagi menjadi wilayah daratan seluas 78.618 hektar dan wilayah perairan 44.337 hektar.
Kawasan yang masuk dalam Taman Nasional ujung Kulon adalah Cagar Alam Ujung Kulon seluas 78.619 hektar dan wilayah perairan laut yang ada di sekitarnya seluas 44.337 hektar, sehingga luas kawasan ini secara keseluruhan mencapai 122.956 hektar.
Letak dan Topografi
Secara geografis, Taman Nasional Ujung Kulon terletak di antara 06°52’17’’ – 06°30’43’’ Lintang Selatan dan 105°02’32’’ – 105°37’37’’ Bujur Timur. Secara administratif, kawasan ini berada di Kecamatan Sumur dan Kecamatan Simanggu, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.
Kondisi topografi di Kawasan ini cukup beragam mulai dari datar, landau, bergelombang, berbukit, hingga bergunung-gunung. Salah satu gunung yang ada disana yakni Gunung Honje.
Iklim dan Hidrologi
Berdasarkan klasifikasi iklim menurut Schmidt dan Fergusson, kondisi iklim di Taman Nasional ini relatif basah di sepanjang tahun. Curah hujan tertinggi terjadi antara bulan Oktober hingga bulan Mei, sementara pada bulan Mei curah hujan kembali menurun dan paling rendah di bulan Juli.
Di bulan Agustus, curah hujan di Taman Nasional Ujung Kulon kembali meningkat. Suhu udara rata-rata berkisar antara 26,5-28,9 derajat Celcius dan kelembaban udara di setiap bulannya rata-rata 85%-90%.
Demikian informasi tentang Taman Nasional Ujung Kulon yang menarik untuk diketahui. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi seluruh pembaca.
0 Komentar