Mendengar Papua, tentu yang pertama kali terlintas di benakmu ialah Raja Ampat-nya yang eksotis. Namun, tahukah kamu? Provinsi paling timur ini juga punya taman nasional yang merupakan terluas di Asia Tenggara.
Taman Nasional Lorentz membentang sekitar 2,4 juta hektar di bagian Tengah-Selatan Papua. Para wisatawan yang berkunjung kesana dapat menikmati pesona padang rumput, pantai pasir karang, hingga menjelajahi bentangan es di Puncak Cartenz yang berada di ketinggian 4.884 mdpl.
Dilansir dari situs Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, taman nasional ini mencakup 10 Kabupaten di Provinsi Papua, yakni Kabupaten Mimika, Kabupaten Intan Jaya, Kabupaten Paniai, Kabupaten Puncak Jaya, Kabupaten Puncak, Kabupaten Lanny Jaya, Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Jaya Wijaya, Kabupaten Ndua, dan Kabupaten Asmat.
Karena luasnya, TN Lorentz pun disebut sebagai rumah bagi suku-suku di Papua. Kawasan ini memiliki keragaman budaya yang dihuni oleh tujuh suku. Mereka menerapkan pola hidup tradisional secara turun temurun.
Adapun ketujuh suku tersebut ialah suku Amungme (Damal), Dani Barat, Dani Lembah Baliem, Moni dan Nduga, menempati wilayah dataran tinggi, sedangkan di dataran rendah terdapat Suku Asmat, Kamoro dan Sempan.
Lalu, bagaimana sih sebenarnya sejarah kawasan konservasi yang satu ini? Tapi sebelum itu kamu juga bisa sambil mendengarkan musik atau lagu chord cinta tak harus memiliki ketika menyimak ulasan ini. Untuk lebih mengetahui lebih dalam tentang Taman Nasional Lorentz, simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
Sejarah Taman Nasional Lorentz
Nama Lorentz diambil dari nama belakang penjajah asal Belanda, yakni Hendrikus Alberstus Lorentz, yang melakukan ekspedisi dan menemukan wilayah tersebut di tahun 1909. Setelah itu, Lorentz kemudian ditunjuk oleh Pemerintah Indonesia di tahun 1997 sebagai taman nasional.
Kawasan tersebut kemudian mendapat perhatian dan dilindungi dengan ketat oleh World Wildlife Federation dan UNESCO. Kemudian pada 12 Desember 1999, TN Kawasan Lorentz ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia (World Heritage Site).
Karena dikenal dengan keunikan, keragaman dan nilai-nilai tertentu dari kawasan tersebut, maka TN Lorentz dinyatakan sebagai Taman Warisan ASEAN (ASEAN Heritage Parks). Hal itu dinyatakan melalui ASEAN Declaration on Heritage Parks dan ditandatangani oleh perwakilan dari negara-negara Asia Tenggara di Yangon Myanmar tanggal 18 Desember 2003.
Keanekaragaman Hayati Taman Nasional Lorentz
Bukan hanya luas, taman nasional ini juga menyimpan keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Tercatat bahwa, ada 123 spesies mamalia dan 630 spesies burung ditemukan di sini. Spesies ini juga tergolong satwa-satwa langka dan endemik.
Uniknya, sekitar 70% dari jumlah burung yang ada disini merupakan burung asli Papua. Selain itu, terdapat banyak ekosistem alam disana, meliputi padang rumput, pantai lautan, rawa-rawa, hutan hujan, dan pegunungan alpine yang diselimuti oleh gletser tropis yang langka.
Kawasan Taman Nasional Lorentz dilindungi dengan ketat oleh UNESCO dan World Wildlife Federation (WWF). Selain itu, taman nasional ini juga telah ditetapkan sebagai salah satu Situs Warisan Dunia sebagai bentuk perlindungan dari perburuan, penebangan, dan polusi.
Demikianlah informasi seputar Taman Nasional Lorentz yang menarik untuk diketahui. Selamat membaca dan semoga bermanfaat.
0 Komentar