Mengenal Bioma Stepa


Indonesia kaya akan hutan, salah satunya stepa. stepa atau yang juga disebut bioma, merupakan ekosistem yang ada di daerah yang sangat luas dan di dalamnya terdiri dari flora dan fauna. Di dalam bioma tersebut anda akan menemukan produsen, konsumen, serta pengurai.

Stepa berasal dari Bahasa inggris yaitu steppe yang artinya adalah padang rumput. Stepa merupakan sebuah dataran yang berupa padang rumput yang terbentang dari daerah tropis sampai ke daerah subtropis yang memiliki curah hujan sedikit.

Stepa berbentuk semi-gurun yang tertutup oleh rumput atau semak yang tergantung berdasarkan musim dan garis lintang. Istilah stepa digunakan untuk menunjukkan iklim pada suatu daerah yang terlalu kering.

Jadi, bioma stepa ini adalah suatu ekosistem pada daerah yang luas berbentuk dataran semi-gurun yang tertutup oleh rumput atau semak tergantung berdasarkan musim dan garis lintang, yang terbentang dari daerah tropis sampai ke daerah subtropis.

Sebelum kita membahas lebih lanjut, ada baiknya kamu mendengarkan musik atau lagu chord runtah saat membaca artikel ini. Langsung sama kita simak.

Proses Terbentuknya Bioma Stepa

Secara alami, bioma stepa disebabkan oleh cuaca yang memiliki tingkat curah hujan rendah, yaitu hanya sekitar 30 mm per tahun. Hal ini mengakibatkan tumbuhan kesulitan untuk menyerap air sehingga hanya jenis tumbuhan rumput yang dapat bertahan hidup dan beradaptasi dengan lingkungan alam yang kering.

Ciri-Ciri Stepa

Ciri-ciri yang terdapat pada bioma stepa antara lain :

• Bioma stepa ditandai dengan curah hujan yang tak teratur antara 250 hingga 500 mm tiap tahun

• Saat siang hari, akan mempunyai suhu udara sekitar 45°C dan akan turun drastis menjadi 0°C ketika malam hari.

• Bioma stepa mempunyai suhu sekitar 19°C hingga 30°C saat sedang musim panas dan akan mempunyai suhu sekitar 12°C hingga 20°C saat musim dingin.

• Bioma stepa kerap kali mengalami penguapan tinggi atau evaporasi.

• Tanahnya berupa tanah tandus yang pada umumnya tidak mampu menyimpan air yang disebabkan oleh rendahnya tingkat porositas tanah dan sistem penyaluran yang kurang baik.

• Rumput-rumput tumbuh dengan subur, bahkan beberapa jenis rumput tingginya mencapai tiga setengah meter. Hal ini menyebabkan tumbuhnya vegetasi rumput yang luas

• Kelembaban udara di bioma stepa sangat rendah

• Bioma Stepa memiliki pepohon yang khas yaitu Akasia yang wilayah persebarannya meliputi Afrika, Amerika Selatan, Amerika Serikat bagian barat, Argentina dan Australia

• Di Indonesia, daerah yang paling banyak memilki stepa adalah Nusa Tenggara Timur

Jenis-Jenis Bioma Stepa

Bioma stepa terbagi menjadi beberapa jenis, yakni :

1. Stepa iklim kering, yang memiliki suhu 22°C dengan ketinggian kurang dari 900m.

2. Stepa iklim basah, yang memiliki suhu 26°C dengan ketinggian kurang dari 1000m. Stepa iklim basah ini berbentuk rawa.

3. Rawa rumput, yang memiliki suhu 26°C dengan ketinggian kurang dari 1.000m.

4. Stepa tanah rendah, yang memiliki suhu 26°C dengan ketinggian kurang dari 1.000m.

5. Stepa pegunungan, yang memiliki suhu 18°C dengan ketinggian 1.500 m – 2.400

6. Stepa berawa gunung, yang memiliki suhu 10°C dengan  ketinggian 1.500 m – 2.400m.

7. Stepa Alpin, yang memiliki suhu kurang dari 10°C dengan ketinggian 4.000 m – 4.500 m.

8. Komunitas rumput dan tundra/lumut, yang memiliki suhu 10°C dengan ketinggian lebih dari 4.500 m.

Komponen Pendukung Bioma Stepa

• Organisme autotrof, yaitu organisme yang membuat makanannya sendiri dengan bantuan cahaya matahari, air dan komponen udara sekitar. Organisme autotrof pada bioma stepa adalah tanaman atau rumput.

• Organisme hetrotof, yaitu organisme yang tidak bisa membuat makanannya sendiri, contohnya adalah hewan pemakan rumput.

• Abiotik, yaitu merupakan komponen yang tidak hidup, misalnya air, tanah, bebatuan, udara dan sinar matahari.

• Pengurai, yaitu organisme yang bertugas menguraikan bahan organik dari benda hidup yang sudah mati, misalnya hewan mati, batang pohon, dan lain-lain.

Bioma Stepa di Indonesia

Di Indonesia, Bioma Stepa terdapat di pulau Timor dan juga Nusa Tenggara. Hal ini tentu karena curah hujan yang turun di wilayah tersebut kurang dari 25 cm per tahun sehingga menyebabkan kondisi alam kurang subur. Umumnya, penduduk di daerah sekitar menggunakan wilayah stepa untuk area peternakan. Hal ini lantaran wilayah stepa mempunyai rumput yang banyak sehingga bisa digunakan untuk pakan ternak.

Demikian informasi mengenai bioma stepa, semoga bermanfaat. Melalui tulisan ini, semoga kita semakin mengerti tentang pentingnya menjaga hutan untuk kebaikan bersama.

Posting Komentar

0 Komentar