Pengertian dan Penyebab Terjadinya Deforestasi


Hutan memiliki fungsi sebagai sistem penyangga kehidupan dan tidak dapat dipisahkan sebagai sumber kehidupan makhluk hidup, termasuk manusia. Rusaknya kondisi hutan bisa memutus rantai kehidupan bahkan sewaktu-waktu dapat mendatangkan bencana dan kerugian.

Kerusakan hutan dengan komponen biofisiknya secara tidak langsung akan berkontribusi dalam peningkatan pemanasan global. Salah satu isu lingkungan yang banyak menarik perhatian banyak pihak selama empat dekade terakhir adalah deforestasi.

Dalam artikel ini akan membahas seputar deforestasi, mulai dari pengertian, penyebab, serta cara mengatasinya. Simak ulasannya di bawah ini.

Pengertian Deforestasi

Deforestasi merupakan proses penghilangan hutan alam dengan cara penebangan untuk mengambil hasil hutan berupa kayu atau mengubah fungsi lahan menjadi fungsi non hutan. Deforestasi erat hubungannya dengan pembalakan liar atau penebangan liar.

Apabila dibiarkan terus menerus, akan dapat mengancam kehidupan seluruh makhluk hidup, baik ancaman bagi hewan, tumbuhan, maupun manusia. Deforestasi ini umumnya disebabkan oleh kebakaran hutan yang disengaja maupun yang terjadis ecara alami.

Hutan merupakan ekosistem kompleks yang berpengaruh pada hampir seluruh spesies yang ada di bumi. Dengan demikian, tutupan hutan yang berkurang atau bahkan hilang, dapat menyebabkan bencana skala lokal bahkan global.

Berdasarkan sudut pandang ilmu kehutanan, deforestasi diartikan sebagai kondisi hilangnya tutupan hutan beserta komponen-komponen yang ada di dalamnya dan berimplikasi pada hilangnya struktur dan fungsi lahan.

Makna deforestasi tersebut diperkuat dengan pengertian yang terdapat dalam Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor: P.30/Menhut II/2009 tentang Tata Cara Pengurangan Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan (REDD) yang menyatakan secara tegas bahwa deforestasi adalah perubahan secara permanen areal hutan menjadi tidak berhutan yang disebabkan oleh kegiatan manusia.

Penyebab Deforestasi

Deforestasi terjadi karena adanya desakan konservasi lahan. Konservasi hutan bertujuan untuk penyediaan lahan pemukiman, lahan industri, hingga infrastruktur. Selain itu, deforestasu juga diakibatkan oelh kepentingan pembukaan wilayah hutan untuk dijadikan lahan perkebunan, pertanian, hingga pertambangan tanpa adanya upaya reboisasi atau penanaman kembali.

Berdasarkan data WWF atau World Wildlife Fund, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya deforestasi, antara lain:

Kebakaran hutan

Tiap tahun, jutaan hektar kawasan hutan lenyap karena terjadinya kebakaran. Hal tersebut menyebabkan deforestasi menjadi semakin parah jika dibandingkan dengan deforestasi yang disebabkan oleh kegiatan konversi pertanian dan lainnya.

Kebakaran hutan juga berpotensi menghilangkan plasma nutfah, menimbulkan ancaman kesehatan bagi manusia, kehilangan materi, bahkan merenggut korban jiwa.

• Konversi pertanian

Populasi manusia yang kian meningkat tentu mempengaruhi peningkatan kebutuhan serta pasokan bahan pangan. Untuk dapat memenuhi kondisi tersebut, banyak wilayah hutan yang dirubah fungsinya menjadi lahan perkebunan.

Tak hanya itu, permintaan akan biofuel sebagai salahs atu jenis energi alternatif juga memaksa adanya perluasan wilayah perkebunan kelapa sawit secara besar-besaran.

• Illegal logging

Sekitar 50% pemanenan kayu di hutan alam termasuk kegiatan illegal logging. Pemerintah di berbagai negara telah mengupayakan pengawasan praktik pelarangan ini, mulai dari kegiatan pemanenan hingga perdagangannya.

Namun, untuk saat ini, kegiatan illegal logging belum bisa diberantas secara optimal. Banyak akwasan hutan hujan tropis di wilayah Brazil, Kongo, Indonesia, dan Rusia masih menjadi sasaran penebangan liar.

• Penggunaan kayu bakar

Sebagian penduduk di seluruh dunia masih menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakar sehari-hari. Hal tersebut menjadi salah satu penyebab terjadinya deforestasi. Tak main-main, setengah dari illegal logging dipicu oleh permintaan kayu bakar.

Demikianlah pengertian deforestasi serta penyebab terjadinya. Data statistik menunjukkan bahwa sekitar lima puluh persen tutupan hutan hujan tropis di dunia telah hilang. Dengan demikian, diharapkan adanya kesadaran untuk menjaga kelestarian hutan sehingga dapat mencegah dampak negatif yang ditimbulkan.

Posting Komentar

0 Komentar