Mengenal Flora dan Fauna Di Taman Nasional Teluk Cendrawasih
Kawasan ini resmi berstatus sebagai taman nasional
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 8009/Kpts-II/2002 tanggal 29
Agustus 2002 dengan luas 1.453.00 ha. Luas tersebut terdiri dari 1.305.500 ha
lautan dan 68.000 ha daratan dengan 12.400 ha pesisir pantai, 80.000 ha terumbu
karang, dan 55.800 ha daratan berupa pulau-pulau.
Nah, dibawah ini akan di bahas tentang taman
nasional teluk cendrawasih.
Iklim dan Hidrologi
Berdasarkan klasifikasi Schmidt dan Ferguson,
kondisi iklim di TNTC masuk ke dalam golongan tipe-A dengan nilai Q yang sama
dengan 12,47%. Curah hujan rata-rata 1.500 mm per tahun. Temperatur udaranya
berada pada kisaran 25° Celcius sampai 30° Celcius. Sementara itu kelembaban
udaranya berkisar antara 75% – 90%.
Terdapat banyak sungai di area taman nasional ini.
Salah satunya adalah Sungai Wosimi yang berada di Teluk Wandamen. Sungai yang
bermuara di taman nasional ini terdiri dari sungai besar maupun kecil, dengan
total perkiraan sekitar 82 anak sungai.
Tujuan/Fungsi
Kawasan
Tujuan ditetapkannya Taman Nasional Teluk
Cendrawasih adalah untuk memelihara dan melestarikan fungsi kawasan dan untuk
mengawetkan keanekaragaman jenis flora dan fauna serta ekosistemnya yang
terdapat di kawasan tersebut.
Adapun fungsi kawasan Taman Nasional Teluk
Cendrawasih adalah sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan, untuk
menunjang pemanfaatan lestari sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya, serta
untuk dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan dan
pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi.
Flora dan Fauna Taman Nasional Teluk Cenderawasih
Berbagai jenis flora dan fauna dengan berbagai
karakteristik hidup dan tumbuh di sepanjang area ini.
1. Flora
Berbagai jenis pepohonan yang banyak dijumpai di
taman nasional ini antara lain butun (Barringtonia asiatica), ketapang
(Terminalia catappa), nyamplung (Calophyllum inophyllum), dan cemara laut
(Casuarina equisetifolia).
Jenis flora lain berasal dari kelompok Angiosperma
seperti semak (Hibiscus tiliaceus), kelompok Pipareceae, tanaman merambat
seperti Ipoea percaprae, beberapa spesies anggrek.
Flora yang mendominasi hutan mangrove yaitu spesies Daccenia spp., nyiri (Xylocarpus granatum), bakau (Rhizophora apiculata), dungun kecil (Heritiera littoralis), putut (Bruguiera gymnorhyza), perepat (Sonneratia alba), soga tingi (Ceriops tagal), sagu (Metroxylon sago), dan nipah (Nypa fruticans).
Ada juga tumbuhan kelapa (Cocos nucifera), jenis alga seperti alga merah, rumput laut, lamun dugong (Thalasia hempricii), Cymodoceae rotundatta, Cymodoceae serulatta, Enhalus acoroides, Halodule uninervis, Halophyla ovalis, dan Halophyla minor.
2. Fauna
Jenis mamalia yang menghuni kawasan taman nasional
ini sangat beragam dan terbagi menjadi dua, yaitu mamalia laut dan mamalia
daratan. Mamalia laut antara lain lumba-lumba (Delphinidae), paus biru
(Balaenoptera musculus), dan duyung (Dugong dugong).
Taman nasional ini juga sangat kaya akan jenis
burung atau aves. Beberapa diantaranya adalah burung gosong (Megapodius
freicinet), burung undan australia (Pelicanus conspicillatus), junai mas
(Chaloenas nicobarica).
Taman Nasional Teluk Cendrawasih juga terkenal
dengan kekayaan spesies penyu, bahkan beberapa lokasi di taman nasional ini
menjadi tempat penyu bertelur. Beberapa spesies penyu antara lain penyu hijau
(Chelonia mydas), penyu belimbing (Dermochelys coriacea), penyu sisik
(Eretmochelys imbricata), dan penyu lekang (Lephidochelys olivacea).
Hal yang paling menarik dari taman nasional ini adalah
keanekaragaman terumbu karangnya yang tercatat sekitar 460 jenis. Beberapa
diantaranya adalah karang lunak, blue coral, gargonians (Anthipathe ssp.),
Favites, Acropora, Pascyseris spp., Montipora spp., Poccilopora, Porites, dan
Hicedium clepantatus.
Komentar
Posting Komentar