Fakta Bunga Edelweis, Bunga Abadi


Bunga Edelweis dengan nama latin Anaphalis javanica ini adalah salah satu tumbuhan yang biasa ditemukan di daerah pegunungan saat mendaki. Bunga ini terkenal begitu cantik, sehingga banyak pendaki yang ingin memetik dan membawa pulang.

Namun, bunga edelweis ini dilarang dipetik, dan Bagi mereka yang memetiknya akan diberikan sanksi berat. Contohnya di Gunung Prau, jika memetik bunga ini akan mewajibkan pendaki mengganti 100 kali lipat, termasuk juga jika merusaknya.

Mengapa bunga ini dilindungin dan tidak boleh dipetik? Mari temukan jawaban di artikel ini, yuk simak penjelasan berikut.

Makna Bunga Edelweis

Berdasarkan warnanya, arti bunga edelweiss adalah mulia dan putih. Meskipun bunga ini tidak tumbuh ditaman, tetapi bunga ini memiliki bentuk yang sangat indah untuk diberikan kepada pasangan. Biasanya bunga edelweis kering dirangkai dalam bentuk buket.

Bunga ini bisa bertahan tidak mati dan layu selama 10 tahun lamanya, tak heran bunga edelweiss ini dijadikan sebagai lambing cinta yang abadi.

Ciri-Ciri Bunga Edelweis

Ada beberapa ciri dari bunga edelweiss, yaitu:

Batang bunga ini tidak membesar karena merupakan tumbuhan epifit.

Batang pada bunga edelweiss tertutupi oleh kulit yang memiliki tekstur kasar serta berwarna cerah.

Bentuk daunnya linear dan lancip. Panjang daun dari bunga ini berkisaran 4-6 cm dan lebarnya sekitar 0,5 cm.

Daun bunga edelweis ini memiliki bulu-bulu halus berwarna putih.

Disetiap tangkainya, bunga ini memiliki lebih kurang lima hingga enam kepala bunga edelweiss dengan ukuran kurang lebih 5 mm yang dikelilingi oleh daun muda.

Pada kelopaknya. Bunga edelweiss memiliki warna putih dengan tekstur yang lembut. Sedangkan bagian kepala dari bunga ini berwarna kuning.

 Fakta Bunga Edelweis

Bunga Edelweis adalah tanaman yang memiliki julukan bunga abadi, karena di dalam bunga Edelweis itu terkandung hormon etilen yang berfungsi agar bunganya tidak bisa gugur. Tanaman ini tumbuh di tempat bebatuan seperti gunung dengan ketinggian sekitar 1800-3000 m diatas permukaan laut.

Pada peradaban kuno, Ekstrak dari bunga edelweis ini digunakan sebagai obat untuk mengatasi berbagai penyakit seperti, diare, disentri, TBC dan difteri, karena bunga ini memiliki kandungan antioksidan.

Ekstrak bunga ini juga dapat melindungi sel-sel dalam kulit agar terlihat muda dan segar, dengan menghancurkan radikal bebas yang berbahaya. Tanaman ini juga bisa dijadikan teh yang dapat mengobati sirkulasi yang buruk dan kanker payudara dengan dijadikan salep sebagai pelindung dari sinar UV, meredakan reumatik juga menyembuhkan luka.

Jenis-Jenis Bunga Edelweis

Edelweis Jawa (Anaphalis Javanica). Spesies edelweiss ini tumbuh di Indonesia. Mahkota edelweiss jawa terbentuk dari ratusan kuncup bunga kecil bulat dan tidak runcing, berwarna putih. Di tengahnya terdapat kepala bunga yang berwarna kuning.

Pada wisata daerah tinggi, bunga abadi ini diperjualbelikan sebagai hasil budidaya petani edelweiss. Warna-warni edelweiss seperti coklat, biru, pink, merupakan hasil dari pewarnaan buatan. Hasil budidaya edelweiss terlihat lebih gemuk jika dibandingkan dengan edelweiss yang ditemukan di alam bebas.

Edelweiss Eropa (Leontopodium alpinum). Jenis edelweiss ini biasa ditemukan di pegunungan Alpen. Tanaman ini tersebar di Negara-negara yang mengelilingi pegunungan Alpen seperti Australia, Jerman, Italia, Prancis, dan Swiss.

Bunga abadi ini memiliki bentuk yang berbeda dengan edelweiss jawa. Terdapat 500 sampai ribuan kuncup bunga dengan 2 hingga 10 kepala bunga yang dikelilingi daun beluduru runcing berwarna putih.

New Zeland Edelweiss (Leucogenes grandiceps). Di Selandia Baru, bunga edelweiss memiliki bentuk yang berbeda. Bunga ini akan ditemui di daerah pegunungan Alpine. Sama seperti edelweiss di Indonesia dan swiss, kepala bunga edelweiss Selandia Baru berwarna kuning. Kepala bunga ini dikelilingi kuncup bunga beluduru berwarna putih. Bedanya, kuncup bunga edelweiss Selandia Baru berbentuk agak oval dantidak runcing.

Demikianlah penjelasan seputar fakta dari bunga edelweiss si bunga abadi.

 

 

 

 

 

 

 

Posting Komentar

0 Komentar